Rabu, 01 April 2009

Alhamdulillah bisa ke Ground Zero

Bencana situ gintung menggugah perasaan dan jiwa saya untuk berbuat sesuatu. Setiap kali melihat kepedihan mereka, saya selalu menitikan air mata, saya selalu membayangkan bagaimana jika hal itu terjadi kepada saya dan keluarga yang amat saya cintai. Hal-hal seperti ini selalu membuat hati saya tergugah untuk melakukan sesuatu. Dan alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung kesana memberikan bantuan yang ala kadarnya dari yayasan yang didirikan oleh keluarga kami.
Sebelum kami berkunjung ke point 0/ground zero/tempat kejadian, kami berkunjung untuk memberikan semangat kepada saudara kami, pak kiki yang juga menjadi korban keganasan situ gintung (lihat postingan sebelumnya) untuk memberikan semangat. Ketika saya sampai disana, rumah beliau yg terletak di Pratama Hills sedang dibersihkan dari sisa-sisa lumpur yang dibawa air, butuh waktu sekitar 2-3 hari untuk membersihkannya. Jalan-jalan di sekitar rumahnya juga masih banyak yang di sarangi lumpur, saya sempat berjalan-jalan untuk melihat-lihat kerusakan yang dialami oleh para tetangga disana. Saya juga sempat melihat rongsokan mobil honda jazz pak kiki yang ternyata sangat jauh dari rumah beliau. Astagfirullah.

Saya melewati lapangan tenis yang masih digenangi air, dan belum dibersihkan. Dan lapangan tenis ini memang letaknya disebelah kali pesangrahan yang melintasi Perumahan pratama Hills. Lapangan tenis ini, memang letaknya agak jauh dari jalan, sekitar 5 meter, kemudian juga tertutupi pohon-pohon yang lumayan besar, disampingnya mengalir kali pesangrahan. Ketika saya dan adik saya melihat ke arah lapangan tenis itu memang sedikit aneh, karena saya merasa ada sesuatu disana. Dan benar saja, setelah beberapa hari kemudian, saya dengar berita dari TVOne bahwa telah ditemukan sesosok mayat di dalam lapangan tenis itu. Subhanallah, ternyata kecurigaan saya benar.

Setelah saya berkunjung ke rumah pak kiki, kami melanjutkan untuk mengantarkan bantuan dari yayasan. Ground Zero terletak tidak jauh dari perumahan Pratama Hills, sekitar 1-2 Km. Kami menempuh jalan yang kecil, hanya bisa di lalui oleh 2 kendaraan roda 4 itu pun harus hati-hati karena sangat sempit sekali, untuk sampai lokasi kami harus bersabar juga karena banyak orang dari berbagai daerah datang kesana dengan berbagai keperluan, seperti membawa bantuan, menjadi suka relawan, menonton saja, dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadikan jalanan semakin sempit dan macet.

Namun alhamdulillah kami berhasil mencapai lokasi. Dan ini adalah beberapa foto yang kami ambil :

sangat parah sekali kerusakan yang ada disana, hampir seluruh bangunan rata dengan tanah.

di fakultas ini lah semua bantuan dipusatkan, namun ada beberapa posko bantuan yang ada disana, namun memang semua dipusatkan disini.


ini adalah kerumunan orang yang ingin masuk ke dalam Ground Zero, namun di jaga ketat oleh petugas, karena hal iin dapat menyulitkan tim evakuasi bekerja.

saya dan adik saya sedang menurunkan bantuan.


Alhamdulillah, bantuan logistik dan pakaian sudah sangat mencukupi. Kabar terakhir yang saya dapatkan mereka saat ini membutuhkan Alat-alat sekolah, pakaian seragam, buah-buahan, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar: